Minggu, 14 September 2014
Round Robin Scheduling
Sistem Operasi | Round Robin Scheduling
Ini merupakan pembahasan tentang Penjadwalan Proses.
Round Robin Scheduling.
Penjadwalan Round Robin (RR) ini dilakukan secara bergiliran berdasarkan antrian, prosessor mengerjakan sesaat setiap proses berturut-turut. Proses yang telah dieksekusi prosessor dan belum selesai akan kembali ke antrian terakhir yang ada pada saat itu sehingga penggiliran untuk eksekusi tersebut seperti gelang.
Semua proses di anggap penting dan diberi sejumlah waktu pemroses yang disebut kwanta (quantum) atau time-slice dimana prose situ berjalan.
- Konsep dasar algoritma ini menggunakan time sharing
- Pada dasarnya, prinsip hampir sama dengan FCFS, tapi bersifat preemptive
- proses akan dibatasi waktu prosesnya, yang disebut quantum time
- Keuntungan algoritma round robin :
Adanya keseragaman waktu
- Kelemahannya :
Jika quantum time sangat besar à switching yang terjadi akan semakin sedikit (seperti FCFS)
Jika quantum time terlalu kecil à switching yang terjadi akan semakin banyak, sehingga banyak waktu yang terbuang
- Ketentuan Algoritma Round Robin adalah :
Jika proses memiliki CPU Burst < Quantum Time, maka proses akan melepaskan CPU, jika telah selesai digunakan à CPU dapat segera digunakan oleh proses selanjutnya
Jika proses memiliki CPU Burst > Quantum Time, maka proses tersebut akan dihentikan jika sudah mencapai quantum time dan selanjutnya mengantri kembali pada posisi tail queue (ekor dari ready queue), CPU kemudian menjalankan proses berikutnya
Jika quantum time belum habis dan proses menunggu suatu kejadian (selesainya operasi I/O), maka proses menjadi blocked dan CPU dialihkan ke proses lain
Contoh Round Robin Scheduling :
KESIMPULAN
Penjadwalan proses adalah urutan kerja yang dilakukan oleh system operasi,ini sangat diperlukan untuk kelangsungan system operasi dalam menentukan proses yang akan dieksekusi.
Berdasarkan segi waktu penyelesaian proses, penjadwalan proses preemptive dinilai lebih
efektif, karena dalam penjadwalan metode ini proses-proses dengan waktu proses yang lebih pendek akan selesai lebih dulu, karena walaupun terdapat proses dengan waktu proses yang lama berada pada antrian pertama, sedangkan ada proses di antrian kedua dengan waktu proses lebih pendek, maka proses pada antrian pertama dapat disela untuk mengerjakan proses diantrian kedua terlebih dahulu hingga selesai, dengan asumsi penjadwalan preemptive tersebut tidak berprioritas. Beberapa penjadwalan proses yang telah divisualisasikan mempunyai kesamaan dalam menyelesaikan sebuah proses yang berada di dalam antrian. Proses dengan waktu proses terpendek akan diselesaikan terlebih dahulu, setelah itu baru proses-proses lainnya yang mempunyai waktu proses lebih lama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar