Jumat, 19 Desember 2014

MODUL ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN ATURAN DASAR PENULISAN ALGORITMA

MODUL ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
ATURAN DASAR PENULISAN ALGORITMA


vector_logo_unnes_by_yashirun-d3jalhy.png




















DI SUSUN OLEH :

1.        VARINDYA DITTA ISWARI          (461141409)
2.        FEROZA ROSALINA DEVI            (4611414024)
3.        AFRIZAL RIZKI PRANATA           (4611414038)






PRODI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Notasi dan Aturan Penulisan Algoritma

A.    Notasi Algoritma

            Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa algoritma adalah rangkaian langkah-langkah untuk memecahkan suatu masalah. Algoritma dituliskan dalam sebuah notasi yang disebut Notasi Algoritma. Notasi algoritma merupakan hal dasar yang harus diketahui oleh setiap orang yang ingin membuat suatu pogram, karena dalam notasi algoritma inilah terdapat kerangka-kerangka suatu program. Ciri notasi algoritma yang baik yaitu dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman. Hal yang penting mengenai notasi tersebut adalah mudah dibaca dan dimengerti. Meskipun demikian untuk menghindari kekeliriuan, ketaatan terhadap notasi perlu diperhatikan.

Di bawah ini ada 3 notasi yang digunakan dalam penulisan algoritma,yaitu :
1.Kalimat Deskriptif
2.Diagram Alir (Flowchart)
3.Pseudo-Code

1. Kalimat Deskriptif
            Dengan notasi kalimat deskriptif ini, deskripsi setiap langkah dijelaskan dengan bahasa yang jelas/gamblang. Notasi ini bagus untuk algoritma yang pendek, namun untuk masalah yang algoritmanya besar, notasi ini jelas tidak efisien. Selain itu, pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman relatif sulit.

contoh algoritma dengan kalimat deskriptif.
Algoritma menghitung luas persegi panjang:
luas persegi panjang = panjang*lebar.

1.mulai.
2.baca panjang
3.baca lebar
4.hitung luas = panjang*lebar
5.cetak luas
6.selesai.

2. Diagram Alur (Flowchart)
            Dengan diagram alir, deskripsi setiap langkah dijelaskan dalam sebuah bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses dalam suatu program. Notasi diagram alur lebih cocok digunakan untuk masalah yang kecil, untuk masalah yang besar tidak cocok digunakan karena membutuhkan berlembar halaman kertas. Selain itu, pengkonversian notasi algoritma ke bahasa pemrograman cenderung relatif sulit.



contoh algoritma dengan diagram alur.
Algoritma menghitung luas persegi panjang:
Tentukan luas persegi panjang. P= panjang, L=lebar, Luas=P*L.

3. Pseudo-code
      Dengan notasi pseudocode, deskripsi setiap langkah dijelaskan dengan menggunakan vacabulary (baku) atau dalam arti lain seperti ini pseudocode merupakan deskripsi tingkat tinggi informal dan ringkas atas algoritma pemrograman komputer yang menggunakan konvensi struktural atas suatu bahasa pemrograman, dan ditujukan untuk dibaca oleh manusia dan bukan oleh mesin. Notasi pseudocode adalah yang paling umum di gunakan dalam penulisan algoritma karena pengkonversian ke bahasa pemograman relatif mudah.

Notasi pseudo-code terdiri dari :

• Head(Judul) : memberikan nama pada algoritma; umumnya nama sudah dapat memberi gambaran pada prosedur penyelesaian masalah atau masalah yang akan diselesaikan
• Deklarasi : menyatakan jenis dari setiap elemen data (variabel) yang akan digunakan dalam algoritma.
• Deskripsi : merupakan inti prosedur penyelesaian masalah; meliputi pernyataan/operasi, fungsi, penjelasan, dll.
contoh algoritma dengan pseudocode:

ALGORITMA HITUNG LUAS
menghitung luas persegi panjang.
DEKLARASI:
P=panjang
L=lebar
Luas=P*L
DESKRIPSI:
read (P,L)
while (Luas=P*L)
endwhile
write (Luas)


Kita bisa bebas menulis pseudocode selama itu mudah dimengerti bagi orang lain. Tetapi disarankan untuk menggunakan keyword yang umum digunakan seperti : if, then, else, while, do, repeat, for, dan lainnya.

B.     ATURAN PENULISAN ALGORITMA
1.      Teks Algoritma
                  Teks algoritma berisi deskripsi langkah-langkah penyelesaian masalah. Deskripsi tersebut dapat ditulis dalam notasi apa pun, asalkan mudah dibaca dan mengerti. Tidak ada notasi yang baku dalam penulisan teks algoritma sebagaimana pada notasi bahasa pemrograman. Tiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritma sendiri. Hal ini dapat dimengerti karena teks algoritma tidak sama dengan teks program. Program adalah implementasi algoritma dalam notasi bahasa pemrograman tertentu. Namun, agar notasi algoritma mudah ditranslasi ke dalam notasi bahasa pemrograman, maka sebaiknya notasi algoritma tersebut berkoresponden dengan notasi bahasa pemrograman secara  umum.  Sebagai contoh, perintah:
tulis nilai X dan Y
dalam notasi algoritma menjadi:
write(X, Y)

                 Notasi write ini berarti nilai X dicetak ke peranti keluaran. Tidak penting apakah X dan Y ditulis ke layar atau ke printer atau ke piranti keluaran yang lain. Selain itu, di dalam algoritma tidak mempersoalkan format tampilan keluaran, misalnya apakah hasil penulisan antara X dan Y dipisah dengan spasi atau dengan koma, juga apakah X dan Y dicetak di dalam baris yang sama atau tidak, dan lain-lain.

                 Hal-hal teknis baru dipikirkan pada saat translasi algoritma menjadi program. Dengan demikian, notasi algoritma benar-benar abstraksi dari notasi bahasa pemrograman. Notasi “write” di dalam algoritma berkoresponden dengan write atau writeln dalam bahasa Pascal, printf dalam bahasa C, WRITE dalam bahasa Basic, atau write dalam bahasa Fortran. Selain itu, pada beberapa bahasa pemrograman seperti Pascal dan C, antara setiap instruksi dipisahkan dengan tanda “;” (semicolon). Jadi, translasi write(X)  ke dalam masing-masing bahasa tersebut adalah dengan anggapan piranti keluarannya adalah layar.

write(X, Y);              { dalam bahasa PASCAL }
printf(“%d %d”, X,Y);      /* dalam bahasa C */
WRITE X, Y                 ‘ dalam bahasa BASIC

                 Perhatikanlah bahwa setiap bahasa mempunyai aturan sendiri dalam menggunakan perintah penulisan. Bahasa C misalnya mengharuskan penulisan penentu format seperti “%d” yang berarti nilai X dan Y yang akan dicetak bertipe bilangan bulat. Selain itu, setiap instruksi pada bahasa Pascal dan C ditutup dengan tanda titik koma (;).





2.      Susunan Teks Algoritma
Susunan teks Algoritma terdiri dari :
1.      Kepala Algoritma
2.      Deklarasi
3.      Deskripsi

1.      Kepala Algoritma
            Merupakan bagian yang terdiri atas nama algoritma dan penjelasan (spesifikasi) tentang algoritma tersebut. Nama algoritma sebaiknya singkat namun cukup menggambarkan apa yang dilakukan oleh algoritma tersebut. Di bawah nama algoritma disertai dengan penjelasan singkat (intisari) tentang apa yang dilakukan oleh algoritma. Penjelasan dibawah nama algoritma sering dinamakan juga spesifikasi algoritma. Algoritma harus ditulis sesuai dengan spesifikasi yang didefinisikan.
Bahasa Algoritma : Algoritma judul_program
a. Ex. Algoritma Pencari_Jarak
b. Ex. Algoritma PencariJarak

Contoh :
Algoritma PENCARI_JARAK
{Mencari jarak tempuh suatu benda dengan masukkan Waktu dan kecepatannya}
Catatan :
Dalam menuliskan nama algoritma dalam huruf besar dan menggunakan tanda “_” (underscore) untuk memisahkan antar kata. Huruf besar dan tanda “_” bukan keharusan. Sebaiknya tidak menggunakan spasi (“ “) untuk memisahkan antar kata di dalam nama algoritma. Ini ada manfaatnya, terutama untuk judul program dalam bahasa Pascal.

2.      Deklarasi
            Merupakan bagian untuk mendefinisikan semua nama yang dipakai di dalam algoritma. Nama tersebut dapat berupa nama tetapan, nama peubah, nama tipe, nama prosedur, dan nama fungsi.
Merupakan bagian inti dari suatu algoritma. Bagian ini berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Setiap langkah algoritma dibaca dari “atas” ke “bawah”. Urutan penulisan menentukan urutan pelaksanaan perintah.
Komponen di dalam teks algoritma dapat berupa: Instruksi dasar seperti input/output, assignment, Urutan (sequence), Pemilihan, Pengulangan
Bahasa Algoritma : nama_variabel : Tipe Data
a. Ex. Kecepatan : integer
b. Ex. Waktu : integer

Ketentuan-ketentuan dalam pendefinisian nama-nama:
1. Nama peubah belum terdefinisi harganya ketika didefinisikan.
2. Pendefinisian konstanta sekaligus juga memberikan harganya.
3. Pendefinisian nama fungsi sekaligus juga dengan domain dan range serta  spesifikasinya.
4. Pendefinisian nama prosedur sekaligus juga dengan pendefinisian parameter (jika ada) dan spesifikasi prosedur (kondisi awal, kondisi akhir dan proses yang dilakukan).

DEKLARASI
{ Nama tipe, hanya untuk tipe yang bukan tipe dasar }
Type linteger = array[1..100] of integer
{ Nama konstanta, harus menyebutkan nilai }
const phi = 3.14
{ Nama peubah (variabel), menyebutkan tipe }
P : Linteger
Jarak : Integer
ketemu : boolean { Keadaan hasil pencarian }
{ Spesifikasi Fungsi, menyebutkan nama fungsi, domain dan range }
Function PANGKATKAN(input a : real,input n : integer) ß real
{mengembalikan harga perpangkatan an, n bilangan bulat positif}
{ Spesifikasi Prosedur, menyebutkan nama, parameter, kondisi awal, kondisi akhir dan proses }
procedure bacagambar(var a :linteger;n:integer)
{Kondisi Awal : a :linteger dan n : integer}
{Kondisi Akhir : Gambar bintang terinput}
{Proses : Untuk mengisi bintang}

3.      Deskripsi
Contoh :
Deskripsi

  Read(kecepatan)
  Read(waktu)
  Jarak ß kecepatan*waktu
  Write(‘Jarak tempuh : ‘ , Jarak)

Contoh Algoritma :

Algoritma PENCARI_JARAK
{Mencari jarak tempuh suatu benda dengan masukkan Waktu dan kecepatannya}
Deklarasi
  Jarak : Integer
  Kecepatan : Integer
  Waktu : Integer
Deskripsi
  Read(kecepatan)
  Read(waktu)
  Jarak ß kecepatan*waktu

  Write(‘Jarak tempuh : ‘ , Jarak)

MODUL PASCAL PROCEDURE

MODUL PASCAL
PROCEDURE
DISUSUN OLEH :
1.   Dwi Kurniawati Lestari          (4611414004)
2.   Sri Sutarti                                (4611414018)
3.   Muhammad Nasrul Fatta                (4611414033)


TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
PROCEDURE
Procedure merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat diaktifkan dimanapun di dalam program. Procedure dibuat sendiri bilamana program akan bagi – bagi menjadi beberapa blok – blok modul. Procedure (subroutine) adalah modul program yang mengerjakan tugas /aktifita yang spesifik dan menghasilkan suatu efek netto. Efek netto diketahui dengan membandingkan keadaan awal (sebelum) dan keadaan akhir (sesudah) pelaksanaan sebuah prosedur. Procedur dibuat didalam program dengan cara mendeklarasikannya dibagian deklarasi procedure. Menggunakan kata cadangan procedure.
Pada program terstruktur banyak menggunakan procedure karena :
·         Sebagai penerapan program yang modulator yaitu memecahkan program yang rumit menjadi program – program bagian yang lebih sederhana dalam bentuk procedure.
·         Untuk beberapa perintah yang sering digunakan berulang, cukup tuliskan sekali dalam procedure dan dapat dipanggil sewaktu – waktu.

Mendefiniskan Procedure
·         Struktur Procedure sama dengan Struktur Algoritm, yang terdiri dari :
ü  Bagian judul
ü  Deklarasi
ü  Badan Prosedur
·         Setiap Procedur mempunyai nama yang unik (sebaiknya diawali dengan kata kerja, misalnya HITUNG_LUAS, TUKAR, CARI_MAX dan lain – lain).

Procedure   NAMA_PROSEDUR
{Spesifikasi prosedur, berisi penjelasan tentang yang akan dilakukan}
{Kondisi Awal : keadaan sebelum prosedur dilaksanakan}
{Kondisi Akhir : keadaan sesudah prosedur dilaksanakan}
DEKLARASI
{Semua nama yang dipaaki dalam prosedur dan hanya berlaku LOKAL  di dalam prosedur didefinisikan disini}
DESKRIPSI
{Badan prosedur, berisi kumpulan instruksi}

Nama Lokal dan Nama Global
Nama Lokal
Merupakan nama – nama di bagian deklarasi prosedur. Bersifat lokal, hanya dapat digunakan di dalam prosedur yang melingkupinya.
Nama Global
Merupakan nama – nama yang dideklarasikan di program utama. Bersifat global, dapat digunakan di bagian manapun dalam program, baik di program utama maupun di prosedur.

Penggunaan Nama Lokal dan Nama Global
·         Jika nama (peubah, tipe, atau tetapan) digunakan di seluruh bagian program, maka harus di deklarasikan global.
·         Jika nama tersebut hanya digunakan di dalam prosedur, maka sebainya dideklarasikan lokal.
·         Usahakan untuk menggunakan nama global sedikit mungkin.

I.          Parameter dalam procedure
Nilai di dalam sutau procedure sifatnya lokal, berarti hanya dapat digunakan oleh procedure tersebut saja dan tidak dapat digunkan oleh procedure yang lain.
Contoh :


Pada kasus diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan deklarasi global, sehingga semua procedure dibawah deklarasi global dapat menggunakannya.

II.       Pengiriman parameter secara nilai
Pada pengiriman parameter secara nilai ( by value), parameter formal alan berisi nilai yang dikirimkan dari parameter nyata. Sifat dari pengiriman nilai ini adalah satu arah, sehingga perubahan nilai dari parameter formal tidak akan mempengaruhi nilai parameter nyata.
Contoh :


III.    Pengiriman parameter secara acuan (by reference)
Sifat dari pengiriman parameter secara acuan adalah dua arah artinya perubahan dari parameter formal akan mempengaruhi nilai dari parameter nyata. Cara deklarasi di procedure dengan kata cadangan Var seperti berikut :

Procedure kali (Var a,b,c : integer); -> parameter formal
                kali ( x,y,z);                      -> parameter nyata


Contoh :









IV.    Procedure memanggil procedure yang lain
Di dalam pascal diperkenankan procedure memanggil procedure yang lain.

Contoh :


V.       Procdure Tersarang
Procedure tersarang adalah procedure yang terdapat di dalam procedure yang lain dan dipanggil oleh procedure diluarnya.

Contoh :

VI.    Procedure memanggil dirinya sendiri (rekursi)
Di dalam pascal diperkenankan memanggil procedurenya sendiri, istilah ini disebut sebagai recursion. Dalam penggunaanya membutuhkan memory yang besar. Karena pada setiap pemanggilan sejumlah memory tambahan dibutuhkan.

Contoh :




MODUL PENDALAMAN PROCEDURE


MODUL
PENDALAMAN PROCEDURE
(Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pemrograman)




        













Disusun Oleh :

Nerly Angraeni (4611414035)

Safit Firmansyah (4611414021)

Fitra Jelita (4611414006)








UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
Prosedur adalah suatu program yang terpisah dalam blok tersendiri yang berfungsi sebagai subprogram. Penggunaan prosedur diawali dengan kata cadangan procedure di dalam bagian deklarasi procedure. Pemanggilan prosedur dapat dilakukan dengan menggunakan judul Prosedur. Ketika sebuah procedure dieksekusi maka. Instruksi-instruksi di dalamnya dikerjakan satu persatu.
Dalam dunia pemrograman, procedure merupakan modul program yang mengerjakan tugas yang spesifik dan menghasilkan suatu efek netto. Efek netto ini dapat diketahui dengan membandingkan keadaan awal dan keadaan akhir pada pelaksanaan sebuah procedure. Oleh karena itu pada setiap procedure perlu didefinisikan keadaan awal dan keadaan akhir. Pada program terstruktur banyak menggunakan prosedur karena :
  • Sebagai penerapan program yang modular yaitu memecah program yang rumit menjadi program-program bagian yang lebih sederhana dalam bentuk prosedur.
  • Untuk beberapa perintah yang sering digunakan berulang, cukup dituliskan sekali dalam prosedur dan dapat dipanggil sewaktuwaktu.

  1. Pendefinisian Procedure
Pendefinisian procedure artinya menuliskan nama procedure, mendeklarasikan nama-nama konstanta, peubah dan tipe, dan menjabarkan rangkaian aksi yang dilakukan. Parameter adalah nama-nama peubah yang dideklarasikan pada bagian header procedure. Penggunaan parameter menawarkan mekanisme pertukaran informasi antara procedure dan titik dimana ia dipanggil. Tiap item data transfer antara parameter actual dan parameter formal harus bersesuaian. Parameter actual adalah parameter yang disertakan pada waktu pemanggilan procedure sedangkan parameter formal adalah parameter yang dideklarasikan di dalam bagian header procedure itu sendiri. Parameter boleh ada atau tidak ada (bukan merupakan keharusan). Procedure dengan parameter lebih menjamin modularitas program. Procedure tanpa parameter bekerja dengan nama global.
  1. Pemanggilan procedure
Procedure bukan program yang berdiri sendiri. Instruksi-instruksi di dalam procedure baru dapat dilaksanakan hanya bila procedure tersebut diakses. Procedure diakses dengan cara menganggil namanya dari program pemanggil. Jika procedure tanpa parameter, maka pemanggilannyacukup dengan namanya saja. Ketika procedure dipanggil, kendali program berpindah secara tomatis ke procedure tersebut.

1)      Procedure Non Parameter
Procedure non parameter maksudnya tidak ada pengiriman parameter atau variabel tertentu ke program utama.  Cara mendefinisikan procedure non parameter adalah sebagai berikut :


Saat program dijalankan akan seperti berikut:


2)       Procedure Parameter
Parameter adalah data masukan untuk sub program yang nantinya akan diproses lebih lanjut pada sub program tersebut. Dalam pascal dikenal 2 macam parameter yaitu Parameter nilai dan Parameter referensi. Cara mendeklarasikan procedure dengan parameter adalah sebagai berikut :
Rounded Rectangle: Procedure B(X : integer; var Y : integer);
begin 
{ statement }
End;
 



Pada deklarasi prosedur di atas, parameter X adalah parameter nilai sedang parameter Y adalah parameter referensi. Jadi, pendeklarasian parameter referensi didahului oleh reserved word var. Parameter referensi ini nantinya dapat dijadikan sebagai variable keluaran dari prosedur. Berikut ini adalah contoh program dengan procedure parameter :


Saat dijalankan akan seperti berikut :

Penjelasan : Dapat dilihat pada program diatas bahwa a dan t merupakan parameter nilai sedangkan l merupakan parameter referensi. Variabel l akan menampung hasil perhitungan dari a dan t sehingga terjadi pengiriman parameter a, t, l ke alas, tinggi dan luas.

  1. Parameter masukan dan keluaran
Kita sudah melihat parameter masukan digunakan pada situasi dimana informasi dikirim hanya dari titik pemanggilan prosedur ke prosedur itu sendiri Sedangkan parameter keluaran hanya mengirim informasi dari prosedur ke titik pemanggilan prosedur. Prosedur juga harus dapat mengakomodasi baik masukan atau keluaran ke blok program pemanggil. Parameter masukan/keluaran umunya digunakan pada situasi seperti ini.
Ketika prosedur yang mengandung parameter keluaran dipanggil, nama parameter actual didalam program pemanggil menggantikan nama parameter formal yang bersesuaian didalam prosedur. Selain itu isi atau nilai parameter aktual juga ikut disalin kedalam parameter formal. Jadi, nama dan nilai parameter actual digunakan diseluruh bagian prosedur. Akibat penggunaan parameter masukan/keluaran, bila parameter aktual diubah nilainya didalam badan prosedur, maka sesudah pemanggilan prosedur nilai parameter aktual di titik pemanggilan juga berubah. Ini berbeda dengan parameter masukan, yang dalan hal ini meskipun nilai parameter actual didalam badan prosedur diubah, nilai parameter actual tersebut tidak berubah di titik pemanggilan.
Parameter masukan/keluaran dideklarasikan didalam header prosedur dengan kata kunci input/output. Hal lain yang harus diperhatikan pada jenis parameter masukan / keluaran ini adalah parameter actual harus berupa peubah, tidak boleh berupa konstanta atau ekspresi.

Contoh Parameter Masukan/Keluaran:


Output

Penjelasan : karena menggunakan parameter masukan/keluaran maka dalam parameter prosedur tam diawalai dengan kata “var”.  bila parameter aktual diubah nilainya didalam badan prosedur, maka sesudah pemanggilan prosedur nilai parameter aktual di titik pemanggilan juga berubah.
  1. Parameter masukkan

Pada Parameter Masukan, nilai (value) parameter aktual diisikan (assign) ke dalam parameter formal yang bersesuaian. Nilai yang digunakan di dalam badan prosedur yang bersangkutan. Nilai yang dinyatakan oleh parameter masukan tidak dapat dikirim dalam arah sebaliknya. Itulah alasan mengapa parameter jenis ini diacu sebagai parameter masukan. Perubahan nilai parameter di dalam badan prosedur tidak mengbah nilai parameter aktual. Karena yang dipentingkan adalah nilainya, maka nama parameter aktual boleh berbeda dengan nama parameter formala yang bersesuaian. Dalam prosedur menghitung luas segitiga berikut ini, jika program utama ingin mengomunikasikan panjang alas dan tinggi segitiga prosedur  HitunglahLuasSegitiga, maka perubah alas dan tinggi harus dideklarasikan sebagai parameter formal di bagian header prosedur.
Perhatikan Algoritma diatas, kata kunci input pada bagian hearder menyatakan bahwa alas dan tinggi adalah parameter masukan. Keadaan awal (K.awal) prosedur adalah kondisi dimana alas dan tinggi sudah terdefinisi nilainya. Ini berarti bahwa alas dan tinggi sudah harus berisi nilai sebelum pelaksanaan prosedur. Keadaan akhir (K.akhir) prosedur adalah kondisi dimana luas segitiga tercetak (misalnya ke layar). Program utama yang memanggil prosedur HitunglahLuasSegitiga harus mendeklarasikan prosedur ini dan memanggilnya dengan parameter aktual yang bersesuaian:

Prosedur HitunglahLuasSegitiga dipanggil dari program utama dengan menyertakan panjang alas dan tinggi segitiga. Karena yang dipentingkan adalah nilainya, maka nama parameter aktual tidaka harus sama dengan nama parameter formal yang bersesuaian asalkan tipenya tetap sama.

Contoh program dengan Parameter Masukan :


Output

Penjelasan : karena menggunakan parameter masukan  maka dalam parameter prosedur tam tidak diawalai dengan kata “var”.  bila parameter aktual diubah nilainya didalam badan prosedur, maka sesudah pemanggilan prosedur nilai parameter aktual di titik pemanggilan  tidak berubah.

  1. Parameter Keluaran
Prosedur mngkin menghasilkan satu atau lebih keluaran yang digunakan oleh program pemanggil. Jika ini kasusnya, maka nilai keluaran tersebt ditampung di dalam parameter keluaran. Ketika prosedur yang mengandung parameter keluaran dipanggil, maka nama parameter aktual menggantikkan (subtitute) nama parameter formal yang bersesuaian di dalam prosedur. Selanjutnya, nama parameter aktal akan digunakkan selama pelaksanaan prosedur (ini berawal dari parameter masukkan, yang dalam hal ini nilai dari parameter aktal yang di-assign ke dalam parameter formal). Karena nama parameter merupakan suatu lokasi memori, maka bila didalam prosedur parameter aktual diisi satu nilai, nilai ini akan tetap berada di dalam parameter aktual meskipun prosedur selesai dilaksanakan. Jadi, setelah pemanggilan, parameter aktual berisi suatu nilai yang merupakan keluaran dari prosedur tersebut.

Contoh Parameter Keluaran :


Output

Penjelasan : karena menggunakan parameter keluaran  maka dalam parameter prosedur tam diawalai dengan kata “var”. 

CONTOH LAINNYA

Contoh Program dengan Parameter Masukan


Output

Contoh Program dengan Parameter Keluaran



Output






Contoh Program dengan Parameter masukan/keluaran


Outputnya :


***






LEBIH JAUH TENTANG PROCEDURE

Pada penjelasan sebelumnya telah disingung mengenai macam parameter (parameter nilai dan parameter reference). Berikut penjelasannya.

  1. Pengiriman parameter secara Nilai

Pada pengiriman parameter secara nilai, parameter formal akan berisi nilai yang dikirimkan dari parameter nyata dan nilai parameter tersebut akan lokal di prosedur yang dikirim, sifat dari pengiriman nilai ini adalah satu arah, sehingga perubahan nilai dari parameter formal tidak akan mempengaruhi nilai parameter nyata. Contoh :

Saat program dijalankan akan seperti berikut ini :


Kemudian bawah ini merupakan contoh bahwa perubahan pada parameter formal tidak akan mempengaruhi nilai parameter nyata, karena sifatnya adalah satu arah.

Output:


  1. Pengiriman parameter secara acuan (by reference)
Sifat dari pengiriman parameter secara acuan adalah dua arah artinya perubahan dari parameter formal akan mempengaruhi nilai dari parameter nyata. Cara deklarasi diprocedure dengan kata cadangan Var seperti berikut :
Rounded Rectangle: Procedure kali(Var a,b,c : integer); -> parameter formal
kali(x,y,z); -> parameter aktual
 






Contoh :
Di dalam pascal diperkenankan prosedur memanggil prosedur yang lain seperti contoh berikut :
 
























Outputnya :

Penjelasan : dengan memangil procedure tiga, maka secara otomatis procedure satu dan procedure dua akan terpanggil karena antara procedure satu, dua dan tiga telah dikatkan satu dengan yang lainnya.





CARA MEMANGGIL PROCEDURE

  1. Prosedur Tersarang
Prosedur tersarang adalah prosedur yang terdapat di dalam prosedur yang lain dan dipanggil oleh prosedur diluarnya. (procedure dalam procedure)



Outputnya:






  1. Prosedur memanggil dirinya sendiri (rekursi)

Di dalam pascal diperkenankan memanggil prosedurnya sendiri. Istilah ini disebut sebagai recursion. Dalam penggunaanya membutuhkan memory yang besar. Karena pada setiap pemanggilan sejumlah memory tambahan dibutuhkan.


Outputnya :


-Sekian, Terimakasih-