Jumat, 19 Desember 2014

MODUL PERULANGAN (LOOPING) PADA PASCAL

MODUL PERULANGAN
(LOOPING) PADA PASCAL


Logo_Unnes.png

DISUSUN OLEH

Kelompok 5 :
1.      TaufikFajarMubaroq               (4611414005)
2.      DetriSetiyowati                       (4611414020)
3.      Ibnu F. K. H.                          (4611414034)             



PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
STRUKTUR PERULANGAN
Perulangan (loop) merupakan bentuk yang sering ditemui di dalam suatu program aplikasi.
Bagian Struktur Pengulang
Struktur pengulangan terdiri dari :
§  Kondisi pengulangan, apabila ekspresi Boolean terpenuhi
§  Body pengulangan, yaitu satu atau lebih aksi yang akan diulang
Bagian struktur pengulangan :
§  Inisialisasi, aksi dilakukan sebelum pengulangan dilakukan satu kali.
§  Terminasi, aksi dilakukan setelah pengulangan selesai dilaksanakan.
<inisialisasi>
        Awal pengulangan
                    badan pengulangan
        akhir pengulangan
        <terminasi>               
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
         Inisialisasi dan terminasi tidak selalu harus ada, namun dalam beberapa kasus ini sialisasi biasanya diperlukan.
         Suatu pengulangan harus berhenti!
         Beberapa struktur pengulangan dapat dipakai untuk masalah yang sama, namun ada notasi pengulangan yang hanya cocok dipakai untuk masalah tertentu.
Di dalam bahasa Pascal, dikenal tiga macam perulangan, yaitu dengan menggunakan statemen For, While-Do, dan Repeat…Until. Untuk jumlah perulangan yang telah diketahui gunakan For, sedang jika jumlah perulangannya belum diketahui, gunakan While-Do atau Repeat…Until.




1.1 Perulangan FOR
Perulangan dengan statemen For digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang kali sejumlah yang ditentukan. Perulangan For dapat berbetuk perulangan Positif  (to), perulangan negatif (down to) dan perulangan tersarang.
Sintak perulangan For

1.1.1 Perulangan Positif
Perulangan positif adalah perulangan dengan penghitung (counter) dari kecil ke besar dengan kata lain pertambahannya positif. Bentuk umum:
For Variabel- Kontrol := nilai awal To nilai akhir Do Statemen
Variabel-kontrol, nilai awal, nilai akhir harus mempunyai tipe yang sama, yaitu tipe integer.

Contoh program (1) :
Var
I : integer ;
Begin
 For I : = 1 to 5 do
  Write ( I ) ;
Writeln (‘Pascal’);
End.

 


Output program (1) :
12345Pascal

Contoh program (2) :
Var
I : integer ;
Begin
 For I : = 1 to 5 do
  Begin 
Write ( I ) ;
Writeln (‘Pascal’);
End ;
End.
 


Output program (2) :
1Pascal
2Pascal
3Pascal
4Pascal
5Pascal



1.1.2 Perulangan Negatif
Perulangan negatif adalah perulangan dengan penghitung dari besar ke kecil atau dengan kata lain pertambahannya negatif. Bentuk umum :
For variabel-kontrol := nilai awal Down To nilai akhir Do statemen

Contoh program :
Var
I : integer ;
Begin
 For I : = 5 down to 1 do
  Begin 
Write ( I ) ;
Writeln (‘Pascal’);
End ;
End.
 


Output program :
5Pascal
4Pascal
3Pascal
2Pascal
1Pascal



1.1.3 Perulangan Tersarang
Perulangan tersarang (nested loop) adalah perulangan yang berada di dalam perulangan yang lainnya. Perulangan yang lebih dalam akan diproses terlebih dahulu sampai habis, kemudian perulangan yang lebih luar baru akan bertambah, mengerjakan perulangan yang lebih dalam lagi mulai dari nilai awalnya dan seterusnya.

Contoh program :
Var
 I, J : integer ;
Begin
 For I : = 1 to 5 do
  Begin
   For J : = 1 to 3 do
    Write ( I : 8, J : 3);
Writeln ;
End ;
End.

1.2 Perulangan WHILE DO
Penyeleksian kondisi digunakan untuk agar program dapat menyeleksi kondisi, sehingga program dapat menentukan tindakan apa yang harus dikerjakan, tergantung dari kondisi  yang  diseleksi tersebut.  Perulangan WHILE-DO tidak dilakukan jika kondisi tidak terpenuhi.
Bentuk umum :
WHILE ungkapan logika DO statemen

Digunakan untuk melakukan proses perulangan suatu statemen terus menerus selama kondisi ungkapan logika pada while masih bernilai logika benar.
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
è Aksi atau runtunan aksi akan dilaksanakan berulang kali selama kondisi bernilai true. Jika kondisi bernilai false, badan pengulangan tidak akan dilaksanakan yang artinya pengulangan selesai.
Contoh program :
Var
I : integer ;
Begin
I : = 0 ;
 While I < 5 do
  Begin
Writeln (I);
I : = I + 1 ;
End ;
End.


 


Output program :
0
   1 
   2
   3
   4
Perulangan WHILE-DO tersarang
Perulangan WHILE-DO  tersarang (nested  WHILE-DO)  merupakan perulangan WHILE-DO yang satu di dalam perulangan  WHILE-DO  yang lainnya.
Contoh :
         USES CRT;
          VAR
a, b : INTEGER;
          BEGIN
               CLRSCR;
a:=1;
b:=1;
               WHILE a < 4 DO  { loop selama a masih lebih kecil dari 4 }
                BEGIN
a := a+1;
                    WHILE b < 3 DO { loopselama b masihlebihkecildari 3 }
                     BEGIN
WRITE(a:3,b:2);
b:=b+1;
                   END;
               END;
               READLN;
          END.



1.3 Perulangan REPEAT UNTIL
REPEAT-UNTIL  digunakan untuk mengulang  statement-statemen atau blok statement
sampai (UNTIL) kondisi yang diseleksi di UNTIL tidak terpenuhi.
Bentuk umum :

REPEAT statement UNTIL ungkapan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
è Aksi di dalam badan kalang diulang sampai kondisi Boolean bernilai true. Jika kondisi boolean masih false, pengulangan masih terus dilakukan.
è Karena proses pengulangan suatu saat harus berhenti, maka di dalam badan pengulangan harus ada aksi yang mengubah nilai peubah kondisi.
Contoh program :
Var
I : integer ;
Begin
I : = 0 ;
 Repeat
I : = I + 1 ;
Writeln (I) ;
 Until I = 5;
End.
 


Output program : 1
   2
   3
   4
   5

REPEAT-UNTIL tersarang
REPEAT-UNTIL tersarang adalah suatu perulangan REPEAT-UNTIL yang satu berada didalam perulangan REPEAT-UNTIL yang lainnya.
Contoh :
         VAR
a,b,c   : REAL;
          BEGIN
WRITELN('========================================');
WRITELN(' sisi A     sisi B             Sisi C   ');
WRITELN(' =======================================');
a:= 1;
               REPEAT           { perulangan luar }
b := 0;
                REPEAT     { perulangan dalam }
c:=SQRT(a*a+b*b);
WRITELN(a:6:2, b:9:2, c:9:2);
b:=b+5;
UNTIL  b>25;  { berhenti jika b lebih besar dari 5 untuk perulangan dalam }
a:=a+1;
UNTIL  a>3;    { berhenti jika a lebih besar dari 3 untuk perulangan luar }
WRITELN(' =======================================');
          END.

Perbedaan antara struktur“ repeat until “ dengan “ while do “ adalah :
è Paling sedikit statemen-statemen dalam repeat until diproses sekali, karena seleksi kondisi ada pada statemen until yang terletak dibawah.
è Pada while do paling sedikit dikerjakan nol kali, karena seleksi kondisi ada pada statemen while yang terletak diatas, sehingga apabila kondisi tidak terpenuhi maka tidak akan masuk ke dalam lingkungan perulangannya.
è Pada repeat until  dapat tidak menggunakan blok statemen  ( BEGIN dan END ) untuk menunjukan batas perulangannya, karena batas perulangannya sudah ditunjukkan oleh repeat sampai dengan until.
Pembandingan Struktur Pengulangan WHILE atau REPEAT
Meskipun kadang bias digunakan untuk fungsi yang sama, ketiga struktur perulangan sebaiknya digunakan sesuai dengan kasus yang dihadapi:
         Banyaknya perulangan dapat dipastikan
            àgunakan struktur FOR
         Perulangan dihentikan jika kondisi tertentu dipenuhi
            àgunakan WHILE-DO atau REPEAT UNTIL


Gunakan struktur WHILE pada kasus yang mengharuskan terlebih dahulu pemeriksaan kondisi objek tersebut sebelum dimanipulasi.
Gunakan struktur REPEAT pada kasus yang terlebih dahulu memanipulasi objek, baru kemudian memeriksa kondisi objek tersebut.











Contoh program looping :
Output dari program di atas :






DAFTAR PUSTAKA

         Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C (Buku 1), Rinaldi Munir, Informatika Bandung
         Bahan Mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Universitas Atma Jaya Yogyakarta

         Modul Program Pascal Perulangan Nested (Perulangan Bersarang) ~ Apotik Ilmu.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar