MODUL ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
Penyeleksian Kondisi
DISUSUN OLEH
1.
Devi Tri Widyanti (4611414014)
2.
Aruman (4611414029)
3.
Hendi Susanto (4611414043)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN
ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
Tujuan
·
Mahasiswa
dapat menyelesaikan suatu problematika dengan menggunakan suatu pengkondisian.
·
Mahasiswa
dapat mengimplementasikan algoritma penyeleksian kondisi dalam program.
Materi
Pada umumnya
satu permasalahan yang komplek memerlukan suatu penyelesaian kondisi. Dengan
menyeleksi suatu kondisi, maka selanjutnya dapat ditentukan tindakan apa yang harus
dilakukan, tergantung pada hasil kondisi penyeleksian. Jadi suatu aksi hanya
dikerjakan apabila persyaratan atau kondisi tertentu terpenuhi.
Misalnya
terdapat suatu masalah dengan beberapa kasus. Dalam pemecahannya, harus dianalisis
solusi apa saja yang mungkin. Dengan demikian terdapat pemilihan instruksi atau
penyeleksian kondisi didalam algoritma, dan salah satu metode penyeleksian kondisi adalah dengan
menggunakan perintah IF.
Penggunaan
perintah IF dapat dilakukan untuk beberapa tingkat penyeleksian kondisi yaitu penyeleksian
kondisi dengan satu kasus, penyeleksian kondisi dengan dua kasus, dan penyeleksian
kondisi dengan tiga kasus
(tersarang).
Penyeleksian kondisi dengan satu kasus
Notasi algoritma
untuk penyeleksian kondisi dengan satu kasus adalah dengan menggunakan perintah
IF ..THEN ..
ENDIF,
dengan struktur sebagai berikut :
Contoh
1 :
Susun algoritma yang membaca suatu bilangan bulat berdasarkan input
data, lalu menampilkan atau mencetak kata “genap” apabila bilangan yang
diinputkan tersebut adalah bilangan genap.
Jawab :
Bilangan genap adalah adalah bilangan yang habis dibagi 2 (sisa
pembagian = 0). Oleh karena itu data input harus dibagi dengan 2. Jika data
input habis dibagi 2, maka akan ditampikan bilangan genap.
Contoh 2 :
Susun algoritma yang membaca suatu karakter, kemudian munculkan
pesan “Huruf Hidup”, jika karakter yang diinput merupakan salah satu dari huruf
vokal.
Jawab :
Terdapat lima buah huruf vocal, yaitu a, i, u, e, o.
Bandingkan karakter yang diinput dengan kelima karakter tersebut. Jika data
input sama dengan huruf vocal, maka tampilkan bahwa karakter tersebut adalah
“Huruf Hidup”.
|
Penyeleksian kondisi dengan dua kasus
Notasi algoritma
untuk penyeleksian kondisi dengan dua kasus adalah dengan menggunakan perintah IF ..THEN ..ELSE .. ENDIF, dengan struktur
sebagai berikut :
Dalam struktur
IF
.. THEN .. ELSE, aksi1 akan dilaksanakan jika kondisi bernilai benar (true), jika kondisi bernilai salah (false)
maka aksi2 yang akan dilaksanakan,
sedangkan statement else menyatakan ingkaran
(negation)
dari kondisi.
Contoh 1 :
Susun algoritma yang membaca suatu bilangan bulat berdasarkan
input data, lalu tampilkan pesan ”Bilangan Genap” jika bilangan tersbut genap,
atau ”Bilangan Ganjil” jika bilangan tersebut adalah bilangan ganjil.
Jawab :
Bilangan genap adalah bilangan yang habis dibagi 2
(sisa pembagian = 0). Bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak habis dibagi
2. Oleh karena itu data input harus dibagi dengan 2. Jika data input habis dibagi
2, maka akan ditampikan ”Bilangan Genap", jika tidak maka tampilkan
”Bilangan Ganjil”.
Contoh 2 :
Susun algoritma yang membaca dua bilangan bulat,
kemudian tentukan bilangan terbesar dari dua bilangan tersebut.
Penyeleksian kondisi dengan tiga kasus (tersarang)
Notasi algoritmik untuk analisis penyeleksian tiga kasus atau lebih
(tersarang) menggunakan
struktur IF-THEN-ELSE, sebagaimana halnya pada masalah dengan dua kasus.
|
Contoh 1 :
Susun algoritma untuk menentukan wujud air pada suhu-suhu
tertentu
Jawab :
Wujud air pada suhu tertentu
adalah padat, cair dan gas. Misal T adalah suhu antara 0 sampai dengan 100 pada
satuan derajat celcius, maka :
· Pada T ≤ 0, air
berwujud padat,
· Pada 0 < T <
100 , air berwujud cair,
·
Pada T ≥ 100, air berwujud gas.
Struktur CASE
Struktur CASE dapat
digunakan untuk menganalisis penyeleksian dua kasus atau lebih
dan bentuknya adalah lebih sederhana daripada struktur IF-THEN-ELSE yang memiliki
bentuk bertingkat-tingkat.
|
|
Struktur CASE
menggantikan analisis kasus yang ekivalen dengan struktur IF-THEN ELSE berikut
ini:
Contoh: Algoritma menentukan nama bulan berdasarkan pada nomor bulannya.
Tidak semua bahasa pemrograman
menyediakan
struktur CASE (misalnya Bahasa Fortran). Bahasa Pascal dan C menyediakan
struktur ini. Jika bahasa pemrograman tidak menyediakan struktur CASE, maka
struktur CASE dapat diganti dengan struktur IF-THEN-ELSE yang ekivalen.
·
Contoh Program menggunakan IF
·
Contoh Program menggunakan CASE
Daftar pustaka
·
Jogiyanto
HM [1989]. Turbo Pascal, Yogyakarta: AndiOffset
·
Noor
Ifada [2005]. Diktat Matakuliah Algoritma Pemrograman (Hibah Kompetisi A1),
Bangkalan:Jurusan Teknik Informatika, Universitas Trunojoyo.
·
Rinaldi
Munir [2003]. Algoritma dan Pemrograman dengan Pascal dan C edisi Kedua,
Bandung: Informatika.
·
Harahap, Erwin (2006). Algoritma & Pemrograman, materi
perkuliahan, Jurusan Statistika, Universitas Islam Bandung, Bandung.
·
Munir, Rinaldi. (2006). Algoritma dan Pemrograman, Edisi ke-3, Penerbit
Informatika, Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar